NAWABAKTI.COM – Wakil ketua Komisi C DPRD Jatim Renville Antonio yakin, Gubenrur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bisa sukses mengimplementasikan Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jatim 2020-2025. Renville mencontohkan, pada saat awal awal pemerintahan Gubenrur Soekarwo, masyarakat ragu Pakde Karwo bisa membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Imbalan, kabupaten Pasuruan. Seperti yang sudah tertuang dalam RPJMD sebelumnya.
“Waktu itu kan pemerintah ragu apakah Pemprov Jatim bisa mewujudkan itu karena sejak awal sudah seperti itu. Tapi apa, dengan bantuan semua anggota legislatif dan kita akhirnya bisa mewujudkan hal itu. Air bersih imbalan berjalan karena kita memang satu visi,” kata Renville pada Senin (10/3/2019).
Renville mengatakan, RPJMD Jatim yang digagas Khofifah adalah tindak lanjut dari apa yang sudah dicapai Pakde Karwo. Karena itu, menurut dia, tidak ada alasan bagi anggota legislatif untuk menolaknya.
“Saya rasa RPJMD yang harus disepakati bersama. Ini tindak lanjut dari sebelumnya guidence di Jatim dan semuanya bisa dijalankan,” tandas sekretaris DPD Demokrat Jatim itu.
Dijelaskannya, apa yang sudah digagas oleh Khofifah adalah hasil kerja tim navigasi. Dia meyakini setelah dirumuskan, apa yang sudah digariskan bisa dijalankan oleh Pemprov Jatim.
“Semua sudah melalui program tim navigasi dan sesuai dengan keadaan daerah insya allah berjalan dengan baik,” tambahnya.
Renville mencontohkan, soal legalitas LMDH, menurut dia Khofifah sudah paham betul akan data lahan yang belum punya sertifikat. Khofifah sendiri kata Renville sudah menyampaikan hal itu kepada Presiden Joko Widodo.
Nanti dalam RPJMD yang diajukan sudah melalui kajian dalam dan sudah bisa dilakukan soal legalitas LMDH. Misalnya bu Khofifah sudah mengecek lahan di notaris 1500 dan yang tidak sertifikat masih banyak. “Kemarin beliau sudah melakukan pendekatan dan menyampaikan ke Jokowi Ini nyambung dan sejalan,” tambahnya.
