NAWABAKTI.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Inggirs untuk Indonesia, Moazzam Malik, di Gedung Grahadi, Rabu (13/3/2019). Dalam kunjungan tersebut dibahas sejumlah kerjasama yang potensial untuk bisa dilakukan antara pemerintah Jawa Timur dengan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia.
Salah satunya yang cukup penting sebagaimana disampaikan Khofifah adalah peningkatan kapasitas perawat dari Jawa Timur untuk bisa lebih cakap berbicara dalam bahasa Inggris.
Menurut Khofifah, para perawat di Jawa Timur ini merupakan tenaga kerja potensial yang kerap dikirim ke luar negeri dan dibutuhkan di pasar mancanegara. Namun kondisinya saat ini perawat Jawa Timur yang masih terkendala dengan kemampuan bahasa.
“Kebetulan kedutaan besar Indonesia Inggris di Indonesia memiliki program English for Indonesia. Nah saya ingin program ini bisa untuk perawat kita. Sekolah perawat kita yang berbasis pesantren harapannya lewat program ini bisa dikuatkan bahasanya,” tegas Khofifah usai pertemuan dengan Moazzam Malik.
Jika para perawat ini sudah jago bahasa Inggris, maka mereka saat dikirim bekerja ke keluar negeri, para perawat dari Jawa Timur ini akan sudah masuk kategori skilled labor atau tenaga kerja dengan kemampuan keterampilan baik skill keperawatan maupun skill bahasa.
“Dengan begitu kita akan mengurangi secara bertahap tenaga kerja unskilled labor dan secara bertahap diganti dengan tenaga formal yang mempunyai skill. Dengan begitu harapannya tenaga kerja yang kita kirim ke luar negeri memiliki kesejahteraan yang lebih baik,” tandas wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini.
Rencana Khofifah tersebut disambut baik oleh Moazzam Malik Duta Besar Inggris untuk Indonesia. Pria yang cukup sering datang ke Surabaya ini mengatakan bahwa Kedutaan Besar Inggris memang sudah memiliki rencana untuk membuat kerjasama dengan Pemprov Jawa Timur Dalam rangka kampanye Inggris English for Indonesia.
“Kemampuan bahasa akan bisa meningkatkan daya saing Indonesia di dunia industri. Maka kami akan tawarkan materi-materi gratis bahasa Inggris lewat web yang bisa diakses oleh siswa guru dan juga kalangan pesantren,” tegas Moazzam.
Tak hanya itu Moazzam juga menjelaskan bahwa pihaknya juga akan mengatur training web for teacher, untuk bisa menyebarkan materi English for Indonesia tersebut.
Diskusi dalam pertemuan antara duta besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tersebut berlangsung hangat.
Moazzam Malik juga sempat mengucapkan ucapan selamat kepada khalifah yang baru saja dilantik sebagai gubernur perempuan pertama di Jawa Timur pada 13 Februari lalu.
*Vocational Training Bidang Welding dan Aviasi*
Tak hanya itu, di bidang pendidikan, Khofifah juga ingin agar Inggris membantu meningkatkan kualitas pendidikan vokasi Jawa Timur. Khususnya di bidang welding dan aviasi.
Pasalnya Khofifah cukup konsen dengam rencana pengembangan dan perluasan bandara di Jember, Banyuwangi dan juga yang akan dilaksanakan ground breaking di Bandara Kediri yang dipastikan akan menyedot banyak tenaga teknik di bidang aviasi.
Pelatihan pendidikan vokasi khususnya di bidang aviasi atau penerbangan tersebut memungkinkan untuk menjadi bahan kerja sama bersama Kedutaan Besar Inggris bersama Pemprov Jawa Timur. Terlebih karena perkembangan teknologi aviasi di Inggris juga sangat luar biasa.
“Perluasan airport di Jember, Banyuwangi dan juga pembangunn bandara baru di Kediri pasti kita butuh lulusan SMK khususnya SMK penerbangan. Yang tentunya mereka harus memiliki spesifik skill yang bisa menjadi bagian kalau ada kebutuhan spare part pesawat maka dalam bidang ini Inggris memiliki kemampuan yang luar biasa,” tandas Khofifah.
Dikatakan Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini, mendapatkan tutor di bidang aviasi ini juga tidak mudah. Sehingga bertemu dengan Duta Besar Inggris Ini merupakan kesempatan untuk bisa di menjalin kerjasama di bidang aviasi.
Selain bidang aviasi, Khofifah memproyeksi agar Inggris juga bisa membantu pendidikan vokasi Jawa Timur dalam bidang pemberian training welding atau pengelasan.
Di bidang industrial lulusan SMK dibutuhkan keterampilan untuk mengelas. Baik di bidang kemaritiman maupun industri komersial. Dengan perkembangan Inggris yang luar biasa ia ingin hal tersebut bisa disalurkan ke juga untuk siswa siswa SMK di Jawa Timur.
“Pengangguran terbanyak itu lulusan SMK karena banyak mereka yang belum memiliki laboratorium tidak punya BLK maka kita ingin mendapatkan adanya support welding dan juga di bidang penerbangan yang kita tidak mudah mendapatkan tutor dan transfer of knowledge,” papar Khofifah.
Apa yang di sampaikan oleh Khofifah kepada Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik disambut baik dan terbuka.
Menurutnya kedutaan Inggris siap memberikan bantuan dan memberikan dukungan kepada program penguatan pendidikan vokasi di Jawa Timur yang digalakkan oleh Khofifah.
“Kami tadi sudah dijelaskan tentang prioritas 99 hari hari kerja beliau. Programnya sangat maju dan saya kira prospek untuk Jawa Timur sangat bagus. Maka pemerintahan saya dan juga dari Kedubes sangat berminat bekerja sama dengan Jawa Timur Dalam mendukung program Ibu Khofifah,” Kata Moazzam Malik.
Termasuk di bidang vocational training baik di bidang pengelasan maupun teknologi penerbangan. Kedutaan besar Inggris untuk Indonesia siap memberikan apa yang bisa dibantu untuk Jawa Timur.
“Kami sudah berbicara mengenai prioritas yang mungkin Inggris mampu membantu khususnya di bidang pendidikan yaitu vocational training. Kami siap memberikan pelatihan khususnya bidang kemaritiman dan juga aviasi yang tadi juga khusus disampaikan adalah keterampilan di bidang industri welding,” tandas Moazzam.
Lebih lanjut Moazzam Malik juga menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan monitoring agar kerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Timur ini segera bisa dilaksanakan. rik