Khofifah Ajak Pemda Bangun Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi

Nawabakti – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membuka seminar nasional bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) bertajuk, ‘Strategi dan Inovasi Pengembangan Perguruan Tinggi Menuju Daya Saing Global’ di Auditorium Prof. Dr. Kh. M.Tholhah Hasan Gedung Ap-As’ary Universitas Islam Malang, Selasa (11/1).

Menurutnya, pemerintah daerah cenderung terjebak rutinitas apabila tidak dibangun kolaborasi strategis dengan perguruan tinggi. Maka dari itu, terselenggaranya seminar nasional oleh forum rektor menjadi bagian penting untuk bisa melahirkan ide-ide brilliant yang bisa dimaksimalkan. Sehingga, proses pembangunan daerah di berbagai sektor dan lini cepat terpenuhi.

Khofifah mengatakan, peran penting perguruan tinggi bagi daerah ketika wabah pandemi Covid-19 mengalami lonjakan secara eksponensial. Sebagai contoh, Rektor Brawijaya maupun UNISMA ikut turun ke kampung-kampung mengajak warga disiplin protokol kesehatan.

Tak hanya itu, lanjut Khofifah, Rektor Institut Teknik Sepuluh November (ITS) Surabaya membuat robot untuk membantu tenaga kesehatan agar tidak bersentuhan dengan pasien. Rektor Universitas ITB memberikan ventilator. Bahkan Rektor Universitas UGM membuat alat deteksi Covid-19, yakni GeNose.

“Manfaatnya secara langsung bisa dirasakan dan sangat besar. Maka, melalui pertemuan seminar nasional, semakin menguatkan kembali strong kolaboration antar perguruan tinggi dan seluruh jajaran kepala daerah,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah memberikan beberapa masukan perihal peningkatan efektifitas tol laut dan peningkatan peternakan dan pertanian. Termasuk dirinya berharap dunia akademis bisa terkoneksi dengan dunia teknologi yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Jadi, tidak hanya inovasi akademik, akan tetapi inovasi teknologi juga turut didorong agar berkesinambungan untuk menjadi elite intelektual yang makin besar manfaatnya bagi Indonesia,” tuturnya.

“Kami mohon para rektor ikut membantu mensinkronkan inovasi akademik dan inovasi teknologi,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Panut Mulyono mengatakan, ada banyak karya perguruan tinggi yang bisa menjadi solusi mengatasi persoalan bangsa. Melalui seminar nasional, para pimpinan perguruan tinggi menumbuhkan kembali konektivitas antar individu melalui semangat kenormalan baru dengan karya unggul dan inovatif demi kebersamaan.

“Perguruan Tinggi bisa memberikan kontribusi bagi bangsa serta memberikan reputasi rujukan berskala global,” tuturnya. riko

Monggo dikirim nang konco konco
Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts